Open Access BASE2003

Pemilu dan Partisipasi Umat Islam

Abstract

Pemilu merupakan wahana pesta "demokrasi" untuk mengangkat kepemimpinan nasional. Para politisi dan kader-kader partai telah dan sedang mempersiapkan diri untuk menghadapinya. Bahkan partai-partai besar tertentu telah "mencuri start" dengan melakukan penggalangan massa melalui aktifitas-aktifitas yang mereka sebut konsolidasi partai dengan memanfaatkan momen-momen penting, seperti hari lahir partai, musyawarah daerah, saresehan, dan kunjungan silaturahim ke berbagai instansi yang dipandang potensial untuk meningkatkan jumlah pemilih partainya. Berbeda dengan situasi di atas, beberapa kalangan kritis yang tergabung dalam floating massa (massa mengambang) justru menyuarakan agar masyarakat tidak terlibat dalam kegiatan Pemilu alias golput. Gagasan ini boleh jadi muncul disebabkan oleh kekecewaan yang cukup mendalam terhadap kinerja para pemimpin, baik eksekutif, yudikatif, maupun legislatif. Secara sosiologis para calon pemilih adalah mayoritas Umat Islam. Implikasinya Umat Islam dihadapkan pada beberapa pilihan strategis: pertama strategi akomodatif justifikatif; kedua, isolatif-oposisional; ketiga, strategi integratif kritis. Masing-masing pilihan membawa konsekuensi tersendiri.Strategi yang paling kecil resikonya dari bahayanya adalah strategi integratif – kritis. Atas dasar itu, masihkah umat Islam berpikir untuk memilih menjadi golput.

Problem melden

Wenn Sie Probleme mit dem Zugriff auf einen gefundenen Titel haben, können Sie sich über dieses Formular gern an uns wenden. Schreiben Sie uns hierüber auch gern, wenn Ihnen Fehler in der Titelanzeige aufgefallen sind.