ABSTRACT The existence of PASS Community Radio or Radio Komunitas PASS (Rakom PASS) in Katapang District, West Java, Indonesia is unique. This article aimed to analyze how Rakom PASS as a communication medium between the local government and Katapang District of Bandung Regency created governance transparency. The case study method was used. As a result, it was discovered that the existence of Rakom PASS succeeded in promoting the creation of transparency and good governance in the Ketapang District. Furthermore, Rakom PASS has proven to be able to encourage a healthy, dialogical and constructive public space in the local community life.RESUMEN La existencia de PASS Community Radio o Radio Komunitas PASS (Rakom PASS) en el distrito de Katapang, Java Occidental, Indonesia, es única. Este artículo tuvo como objetivo analizar cómo Rakom PASS como medio de comunicación entre el gobierno local y el distrito de Katapang de Bandung Regency, creó transparencia en la gobernanza. Se utilizó el método de estudio de caso. Como resultado, se descubrió que la existencia de Rakom PASS logró promover la creación de transparencia y buen gobierno en el distrito de Ketapang. Además, Rakom PASS ha demostrado ser capaz de fomentar un espacio público saludable, dialógico y constructivo en la vida de la comunidad local.
Bonet is one of local wisdoms of Boti tribe that is also used as a traditional communication media to deliver messages of development. This study was conducted to find out the experiences of Boti Tribe in using Bonet as a traditional medium of communication in order to stimulate and increase community participation in rural development. This study used a qualitative approach using the phenomenological method. The Boti government in collaboration with the King of Boti has consistently used Bonet as an alternative medium of communication to convey various messages about development. In addition, according to the real experience of Boti local government, Bonet is considered as a powerful media to increase community participation in rural development. Keywords: Local Wisdom, Bonet, Phenomenological, Participation in Development ABSTRAK Bonet merupakan salahsatu kearifan lokal masyarakat adat Boti yang dimanfaatkan sebagai saluran komunikasi tradisional guna menyampaikan pesan-pesan pembangunan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana pengalaman masyarakat adat Boti dalam menggunakan bonet sebagai saluran komunikasi tradisional guna memacu serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode fenomenologi. Pemerintah Boti bekerjasama dengan Raja Boti, secara konsisten telah memanfaatkan Bonet sebagai media alternatif guna menyampaikan berbagai pesan pembangunan. Tidak hanya itu saja. Berdasarkan pengalaman nyata dari Pemerintah Desa Boti, penggunaan Bonet dianggap cukup ampuh memacu dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa. Kata kunci: Kearifan Lokal, Bonet, Fenomenologi, Partisipasi dalam Pembangunan ; AbstractBonet is one of local wisdoms of Boti tribe that is also used as a traditional communication media to deliver messages of development. This study was conducted to find out the experiences of Boti Tribe in using Bonet as a traditional medium of communication in order to stimulate and increase community participation in rural development. This study used a qualitative approach using the phenomenological method. The Boti government in collaboration with the King of Boti has consistently used Bonet as an alternative medium of communication to convey various messages about development. In addition, according to the real experience of Boti local government, Bonet is considered as a powerful media to increase community participation in rural development.Keywords - Local Wisdom, Bonet, Phenomenological, Participation in DevelopmentAbstrakBonet merupakan salahsatu kearifan lokal masyarakat adat Boti yang dimanfaatkan sebagai saluran komunikasi tradisional guna menyampaikan pesan-pesan pembangunan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana pengalaman masyarakat adat Boti dalam menggunakan bonet sebagai saluran komunikasi tradisional guna memacu serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode fenomenologi. Pemerintah Boti bekerjasama dengan Raja Boti, secara konsisten telah memanfaatkan Bonet sebagai media alternatif guna menyampaikan berbagai pesan pembangunan. Tidak hanya itu saja. Berdasarkan pengalaman nyata dari Pemerintah Desa Boti, penggunaan Bonet dianggap cukup ampuh memacu dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa. Kata-kata Kunci: Kearifan Lokal, Bonet, Fenomenologi, Partisipasi dalam Pembangunan
Social media use in Indonesian society has increased rapidly. One of the Facebook groups formed by the netizens of Nusa Tenggara Timur (NTT), who actively build virtual discussions, is the NTT Baru Facebook Group with 86,783 followers. This article aims to analyze the public sphere dynamics that occur in this Facebook group. This qualitative approach used cybermedia analysis methods. The results showed that the Facebook group was a forum for NTT netizens to virtually gather and freely discussing public service issues in NTT Province. The Group was a virtual public space for NTT netizens to demonstrate democratic practices to reflect civil society's increasing control function. The Group's existence was used as a political communication instrument in building social mobilization and as moral and political support for the governor and deputy governor of NTT, Viktor Laiskodat and Josef Nae Soi.