Open Access BASE2018

Pengaruh Pendapatan Dan Jumlah Penduduk Terhadap Pengeluaran Konsumsi Makanan dan Non Makanan Provinsi di Indonesia Tahun 2011-2017

Abstract

Pengaruh Pendapatan dan Jumlah Penduduk Terhadap Pengeluaran Konsumsi Makanan dan Non Makanan Provinsi di Indonesia Tahun 2011-2017YulianingsihProgram Studi Ekonomi Pembangunan, Universitas Tanjungpura ABSTRAKPembangunan ekonomi dapat dikatakan berhasil atau berjalan dengan baik bukan hanya ketika pertumbuhan ekonomi terus mengalami peningkatan, namun ketika tingkat kemiskinan, ketimpangan, serta pengangguran juga mengalami penurunan atau dengan kata lain meningkatnya taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat. Banyak komponen yang dapat digunakan sebagai tolok ukur taraf hidup ataupun kesejahteraan masyarakat, salah satunya adalah pengeluaran konsumsi masyarakat. Sederhananya, apabila pengeluaran konsumsi masyarakat meningkat berarti kemampuan untuk memenuhi kebutuhan telah meningkat. Pola konsumsi masyarakat Indonesia dapat dikenali berdasarkan alokasi penggunaannya. Secara garis besar, alokasi pengeluaran konsumsi masyarakat digolongkan dalam dua kelompok penggunaan, yaitu pengeluaran untuk makanan dan pengeluaran untuk bukan makanan. Pola pengeluaran konsumsi masyarakat sendiri dipengaruhi oleh tinggi-rendahnya penghasilan serta lingkungan sosialnya. Atau dengan kata lain, terdapat pola yang berbeda antara pengeluaran konsumsi untuk makanan dan pengeluaran konsumsi bukan makanan, apabila dikaitkan dengan pendapatan. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh pendapatan (dalam penelitian ini di proksikan oleh PDRB) dan jumlah penduduk terhadap pengeluaran konsumsi makanan dan non makanan Provinsi di Indonesia tahun 2011-2017. Teknik analisis data yang digunakan yaitu regresi berganda dengan metode Fixed effect. Sumber data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini adalah pendapatan dan jumlah penduduk sama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengeluaran konsumsi makanan dan non makanan di Indonesia. Kata Kunci: Konsumsi Makanan, Konsumsi Non Makanan, PDRB, Jumlah Penduduk.1. Latar BelakangPembangunan ekonomi merupakan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan berkesinambungan, diiringi dengan perbaikan dan kemajuan struktur perekonomian, serta perbaikan dalam segala dimensi kehidupan masyarakat baik ekonomi, sosial, budaya, politik, maupun kelembagaan, yang berujung pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat baik secara material maupun bukan material (Todaro, 2013). Banyak komponen yang dapat digunakan sebagai tolok ukur taraf hidup ataupun kesejahteraan masyarakat, salah satunya adalah pengeluaran konsumsi masyarakat.Alokasi pengeluaran konsumsi masyarakat digolongkan dalam dua kelompok penggunaan, yaitu pengeluaran untuk makanan dan pengeluaran untuk bukan makanan. Tingkat kesejahteraan dikatakan membaik, bila pengeluaran untuk konsumsi makanan cenderung semakin turun, sebaliknya pengeluaran untuk konsumsi bukan makanan semakin meningkat. Terdapat pola yang berbeda antara pengeluaran konsumsi untuk makanan dan pengeluaran konsumsi bukan makanan, apabila dikaitkan dengan pendapatan. Hal inilah yang kemudian dapat dijadikan tolok ukur baru mengenai taraf hidup masyarakat. Apakah sebagaian besar pendapatan dialokasikan untuk pengeluaran makanan, yang merupakan indikasi pendapatan yang masih rendah dan taraf hidup yang rendah, atau sebagian besar pendapatan dialokasikan untuk pengeluaran non makanan.2. Metode PenelitianPenelitian ini nantinya akan dijelaskan mengenai adanya hubungan interaktif atau pengaruh variabel bebas (PDRB dan jumlah penduduk) terhadap variabel terikat (konsumsi makanan dan non makanan) baik secara parsial maupun simultan yang ada dalam hipotesis tersebut. Data yang digunakan adalah data panel yakni gabungan dari data time series dan data cross section, di mana data time series yang digunakan dari tahun 2011 hingga tahun 2015, dan data cross section yang digunakan mencakup 33 Provinsi di Indonesia. Sumber data yakni data sekunder yang bersumber dari publikasi Badan Pusat Statistik yang diunduh dari website resmi BPS didapatkan dari kantor BPS. Alat analisis yang digunakan adalah Eviews 8.3. Hasil dan PembahasanHasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel pendapatan berpengaruh positif signifikan terhadap pengeluaran konsumsi makanan di seluruh Provinsi di Indonesia. Berdasarkan olah data yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa pendapatan berpengaruh signifikan terhadap pengeluaran konsumsi makanan (dilihat dari nilai probabilitas t statistiknya < 0.05), dengan nilai koefisien sebesar 0.823579, yang berarti variabel pendapatan (yang dalam penelitian ini diproksikan oleh variabel PDRB) berhubungan positif dengan pengeluaran konsumsi makanan.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel pendapatan berpengaruh positif signifikan terhadap pengeluaran konsumsi non makanan di seluruh Provinsi di Indonesia. Berdasarkan olah data yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa pendapatan berpengaruh signifikan terhadap pengeluaran konsumsi non makanan (dilihat dari nilai probabilitas t statistiknya < 0.05), dengan nilai koefisien sebesar 0.886044, yang berarti variabel pendapatan (yang dalam penelitian ini diproksikan oleh variabel PDRB) berhubungan positif dengan pengeluaran konsumsi non makanan.Berdasarkan olah data yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa jumlah penduduk berpengaruh signifikan terhadap pengeluaran konsumsi makanan dan non makanan (dilihat dari nilai probabilitas t statistiknya < 0.05), dengan nilai koefisien sebesar 2.497754, yang berarti variabel jumlah penduduk berhubungan positif dengan pengeluaran konsumsi makanan.Berdasarkan olah data yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa jumlah penduduk berpengaruh signifikan terhadap pengeluaran konsumsi makanan dan nonmakanan (dilihat dari nilai probabilitas t statistiknya < 0.05), dengan nilai koefisien sebesar 2.886131, yang berarti variabel jumlah penduduk berhubungan positif dengan pengeluaran konsumsi non makanan. 4. Kesimpulan dan Sarana. KesimpulanBerdasarkan hasil penelitian dan analisis mengenai pengaruh pendapatan dan jumlah penduduk terhadap pengeluaran konsumsi makanan dan non makanan di Indonesia (periode 2011-2017), maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:Pendapatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengeluaran konsumsi makanan.Pendapatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengeluaran konsumsi non makanan di Indonesia.Jumlah penduduk berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengeluaran konsumsi makanan di Indonesia.Jumlah penduduk berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengeluaran konsumsi non makanan di Indonesia. b. SaranBerdasarkan kesimpulan diatas, maka adapun saran dari penulis yaitu :Diharapkan peningkatan pendapatan berjalan berkesinambungan, sehingga dalam pengeluaran konsumsi makanan selalu mengalami kenaikan. Namun, dibalik itu harus diiringi dengan upaya pemerataan distribusi pendapatan di setiap Provinsi Indonesia agar pembangunan tersebut tidak hanya dinikmati oleh segelintir golongan saja. Untuk mewujudkannya masyarakat sendiri harus berusaha semakin meningkatkan pendapatan dan menjaga kestabilan pendapatan dengan cara membuka lapangan kerja di era masyarakat ekonomi kreatif.Upaya meningkatkan pendapatan, dalam hal ini PDRB wajib terus digalakkan, hal tersebut diharapkan mampu mendorong pengeluaran konsumsi masyarakat, terutama pengeluaran konsumsi non makanan seperti pendidikan dan kesehatan yang mampu memberikan efek multiplier yang besar bagi pembangunan. Dan, dibalik itu harus diiringi dengan upaya untuk menghapuskan kesenjangan atau upaya pemerataan agar pembangunan tersebut tidak hanya dinikmati oleh segelintir golongan saja. Untuk mewujudkannya masyarakat sendiri harus berusaha semakin meningkatkan pendapatan dan menjaga kestabilan pendapatan dengan cara membuka lapangan kerja di era masyarakat ekonomi kreatif. Pergeseran pengeluaran konsumsi makanan menjadi non makanan menjadi suatu indikasi bahwa penduduk di Indonesia kesejahteraannya meningkat.Wajib bagi masyarakat meningkatkan produktifitas sehingga penduduk yang berpenghasilan rendah dengan jumlah anggota keluarga yang banyak dapat meningkatkan pendapatan sehingga mampu memenuhi kebutuhan konsumsi makanan.Wajib bagi masyarakat meningkatkan produktifitas sehingga konsumsi non makanan yang berupa pendidikan dan kesehatan dapat meningkat. Sehingga meskipun jumlah penduduk meningkat setiap tahunnya, dengan meningkatnya produktifitas diharapkan mampu mengimbangi pengeluaran konsumsi non makanan. Daftar Pustaka Amikuzuno, J., dan Donkoh, S.A. (2011). The Determinants Of Household Education Expenditure. Educational Research and Reviews, 6(8), 570-579.Adiana, P.P.E., dan Karmini, N.L. (2012). Pengaruh Pendapatan, Jumlah Anggota Keluarga, dan Pendidikan terhadap Pola Konsumsi Rumah Tangga Miskin di Kecamatan Gianyar. E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana. Vol.1 No. 1, November (2012: 39-48).Tersedia:http://ojs.unud.ac.id/index.php/eep/article/view/1987/1370Asri,)Badan Pusat Statistik Indonesia. (2016). Produk Domestik Regional Bruto Provinsi-Provinsi di Indonesia Menurut Pengeluaran 2011-1015. Jakarta : Badan Pusat statistik Data Dipublikasi. (website http://bps.go.id.)Badan Pusat Statistik Indonesia. (2017). Produk Domestik Regional Bruto Provinsi-Provinsi di Indonesia Menurut Pengeluaran 2012-2016. Jakarta : Badan Pusat statistik Data Dipublikasi. (website http://bps.go.id.)Badan Pusat Statistik Indonesia. (2017). Rata-Rata Pengeluaran per Kapita Sebulan di Daerah Perkotaan dan Perdesaan Menurut Provinsi dan Kelompok Barang (rupiah), 2011-2017. Jakarta : Badan Pusat statistik Data Dipublikasi. (website http://bps.go.id.)Badan Pusat Statistik Indonesia. (2017). Rata-Rata Pengeluaran per Kapita Sebulan di Indonesia 2011-2017. Jakarta : Badan Pusat statistik Data Dipublikasi. (website http://bps.go.id.)Deaton, A. (1998). Getting Prices Right: What Should Be Done?. Journal of Economic Perspectives, 12(1): 37-46.Gujarati, D. (2003). Ekonometrika Dasar. Jakarta : Erlangga.Gujarati, D. (2006). Ekonometrika Dasar. Terjemahan Sumarno Zain. Jakarta: Erlangga.Guo, X., Mroz, T., dan Popkin, B. (2000). Structural change in the impact of income on food consumption in china 1989-1993. Journal of Development and cultural change 48(4).Http://christdhawie.blogspot.com/2011/07/teori-teori-kependudukan.htmlLukmana, H.B. (2012). Regresi Linier. Http://belva.blog.fisip.uns.ac.idNachrowi, H.U. (2006). Pendekatan Popular Dan Praktis Ekonometrika Untuk Analisis Ekonomi Dan Keuangan. Jakarta : FEUI.Mangkoesoebroto, G., dan Algifari. (1998). Teori Ekonomi Makro. Yogyakarta : STIE YKPN.Mankiw, N. Greorgy. (2000). Teori Makro Ekonomi. Edisi Keempat. Alih Bahasa : Imam Nurmawam. Jakarta : Erlangga.Rahardja, P., dan Manurung, M. (2008). Pengantar Ilmu Ekonomi : Mikroekonomi & Makroekonomi. Depok : LPFEUI.Sangaji, M. (2009) Fungsi Konsumsi Rumah Tangga Di Indonesia (Pendekatan Model Koreksi Kesalahan). Journal of Indonesian Applied Economics, 3(2): 150-165.Samuelson, Paul A., dan William D. Nordhaus. (1992). Makro Ekonomi. Edisi Keempat Belas. Alih Bahasa : Haris Munandar dkk. Jakarta : Erlangga.Sitanggang, H. (2014). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Di Provinsi Sumatera Utara. Jurnal Tabularasa PPS UNIMED Vol.11 No.2.Sukirno, S. (1994). Pengantar Makro Ekonomi. Edisi Kedua. Jakarta : Raja Grafindo Persada.Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.Syrovatka. (2003). Food Expenditure of Czech households and Engel's Law. AGRIC. ECON. – CZECH, 49.Todaro,Michael P. (2013). Pembangunan Ekonomi. Jakarta : Erlangga.Vanda, K. Briliant. (2008). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Fungsi Konsumsi Masyarakat di Provinsi Jawa Tengah Pada Tahun 2000. Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol.4 No.1, Juni 2003, 1-9.Widarjono, A. (2007). Ekonometrika: Teori dan Aplikasi Untuk Ekonomi dan Bisnis, edisi kedua. Yogyakarta : Ekonisia FE Universitas Islam Indonesia.Winarno, W. Wing. (2011). Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan EViews. Edisi Ketiga. Yogyakarta : Penerbit UPP STIM YKPN.Wuryandari, R.D. 2015. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Nonmakanan, Pendidikan, Dan Kesehatan Rumah Tangga Indonesia (Analisis Data Susenas 2011). Jurnal Kependudukan Indonesia 10(1): 27-42.

Sprachen

Englisch

Verlag

Fakultas Ekonomi dan Bisnin Universitas Tanjungpura

Problem melden

Wenn Sie Probleme mit dem Zugriff auf einen gefundenen Titel haben, können Sie sich über dieses Formular gern an uns wenden. Schreiben Sie uns hierüber auch gern, wenn Ihnen Fehler in der Titelanzeige aufgefallen sind.