KAJIAN INDUSTRI LOGAM DI KELURAHAN PAJU KECAMATAN PONOROGO KABUPATEN PONOROGO
Abstract
Abstrak Industri logam berlokasi di Kelurahan Paju Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo, terdiri dari industri gamelan dan industri peralatan dapur. Industri ini dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu bahan baku, tenaga kerja, dan pemasaran. Kurangnya tenaga kerja ahli di daerah yang memiliki kepadatan penduduk tinggi menjadi permasalahan bagi industri logam ini. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui ketersediaan bahan baku, ketersediaan tenaga kerja, pemasaran, dan keterlibatan Pemerintah Daerah. Jenis penelitian ini merupakan penelitian survey. Sampel yang digunakan adalah seluruh populasi yaitu 114 orang (24 pengrajin dan 90 pekerja) di industri logam Kelurahan Paju. Teknik pengambilan data menggunakan wawancara dengan kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan baku industri gamelan sebagian besar berasal dari luar daerah Ponorogo seperti Tulungagung sebesar 90%, bahan baku industri peralatan dapur berasal dari daerah Ponorogo sebesar 100%. Ketersediaan bahan baku dari daerah asal sangat mencukupi. Industri gamelan merupakan industri kecil dengan jumlah tenaga kerja 1-15 orang, berasal dari dalam kelurahan sebesar 83,64% dengan status keluarga dan tetangga. Industri peralatan dapur merupakan industri rumah tangga dengan jumlah tenaga kerja < 5 orang, berasal dari dalam kelurahan sebesar 77,14%, dengan status keluarga. Industri ini tidak membutuhkan biaya transportasi karena jarak lokasi tenaga kerja menuju lokasi industri < 2 km. Ketersediaan tenaga kerja melimpah karena Kelurahan Paju memiliki konsentrasi penduduk yang padat. Tujuan pemasaran yang paling dominan pada industri gamelan yaitu lokal (dalam Provinsi Jawa Timur) sebesar 35,13%, pada industri peralatan dapur yang paling dominan yaitu lokal sebesar 69,57%. Kekurangan tenaga kerja ahli berpengaruh pada pemasaran, jumlah tenaga kerja yang sedikit menjadikan proses produksi terbatas dan produk yang dihasilkan juga sedikit. Hasil perhitungan indeks material dan gambar segitiga lokasional Weber menunjukkan bahwa industri gamelan dan industri peralatan dapur lebih berorientasi pada tenaga kerja. Keterlibatan Pemerintah Daerah sangat kurang dalam mendukung keberlangsungan industri logam di Kelurahan Paju. Kesimpulannya adalah ketersediaan tenaga kerja yang melimpah mengakibatkan teraglomerasinya industri logam di Kelurahan Paju Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo. Kata Kunci : Industri logam, Indeks Material, Tenaga kerja, Pasar Abstract Metal industrials were located at Paju village Ponorogo Sub District Ponorogo District. Consist of gamelan industry and kitchen equipment industry. This industry is influenced by three factors such as raw materials, labors, and marketing. The lack of skilled labors in the area that have a high population density becomes a problem for this metal industry. The purposes of this research were to find out the availability of raw materials, labors, marketing, and Local Government cooperation. Research type was a survey research. The sample used was the whole population is 114 people (24 craftsmen and 90 labors) in metal industry at Paju Village. Data collection techniques using interview with questionnaire and documentation. Data analyze techniques using quantitative descriptive analysis. The research result showed that the raw materials of gamelan industrial mostly from outside the area Ponorogo District, such as Tulungagung at 90%, and 100% precentage of the raw materials of kitchen equipment industrial from inside area Ponorogo District. The availability of raw materials from local region was sufficient. Gamelan industrial are the small industry with the labors 1-15 people, from local village at 83,64% with family and neighbors status. Kitchen equipment industrial are the home industry with few of < 5 people, from local village at 77,14% with family status. This industry does not need transportation costs because only < 2 km distance industry local and labors location. The availability of labors was dominant because Paju village has a high population density. The marketing purpose which dominant at gamelan industry is local (East Java Province) by 35,13%, the most dominant at kitchen equipment industry is local by 69,57%. The lack of skilled labors will give affect to marketing, few labors number that make limited production and product. The results of material index and Weber locational triangle showed gamelan industry and kitchen equipment industry based on number of labors. The Local Government involvement was really less to support metal industry at Paju Village. So in conclusion is availability of abundant labors has impact the aglomeration of metal industrials at Paju village Ponorogo Sub District Ponorogo District. Keywords : Metal Industrials, Materials Index, Labors, Market
Sprachen
Englisch
Verlag
Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa
Problem melden