WEST BANGKA JERIENG MALAY AND POLITICAL IDENTITY UNITY ; BANGKA BARAT DAN
Abstract
Political identity refers to a group or individual whose existence is seen through the symbols that indicate the existence of a particular group or individual. These symbols are in the forms of ethnic group, ethnicity, religion, language, culture, custom, habit, and party color. Political identity is a construction that determines the position of the subject's interest within the ties of the political community. This study aims to describe the characteristics and to find out the attempts conducted by Jerieng Malay ethnic group in order to strengthen their existence as a political identity unit. This study applied the theory of political identity proposed by T. K. Oommen who uses the term ethnification in the study of ethnic group and its dynamics. According to him, ethnification is a process that attempts to connect territory and culture. The method used in this study wasdescriptive qualitative. Further, the result of this study shows that in the process of characteristic development and the strengthening attempt conducted by Jerieng Malay ethnic group, there has been a re-ethnification in which the ethnification is not fully developed. Ethnification within the Jerieng Malay ethnic group is still fragmented in which a particular group has attempted to re-ethnize the local identity. However, this generates a fragmentation in society as the consequence of the deprivation of the historical division of local identity. ; Identitas politik dimaknai sebagai sebuah kelompok atau individu yang eksistensinya terlihat melalui simbol-simbol yang menandakan keberadaan kelompok maupun individu tertentu. Simbol-simbol tersebut berupa etnis, etnisitas, agama, bahasa, budaya, adat-istiadat, kebiasaan dan warna partai. Identitas politik merupakan sebuah konstuksi yang menentukan posisi kepentingan subyek di dalam ikatan komunitas politik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan karakteristik dan mengetahui upaya yang dilakukan Etnis Melayu Jerieng dalam menguatkan eksistensinya sebagai kesatuan identitas politik. Penelitian ini menggunakan teori identitas politik milik T.K. Oommen yang menggunakan istilah etnifikansi dalam pembahasan mengenai etnis dan dinamikanya menurutnya, etnifikansi adalah sebuah proses yang berusaha untuk menghubungkan antara teritori dan budaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam proses pembentukan karakteristik dan upaya penguatan yang dilakukan oleh Etnis Melayu Jerieng telah terjadi re-etnifikansi dimana etnifikansi belum seutuhnya. Etnifikansi ditengah Etnis Melayu Jerieng masih terfragmentasi dimana kelompok tertentu telah mencoba mengetnikkan kembali identitas lokal tetapi menimbulkan fragmentasi di masyarakat akibat perebutan terhadap pembagian sejarah identitas lokal.
Sprachen
Englisch
Verlag
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Bangka Belitung
DOI
Problem melden